Puisi malam,
Aku bernyanyi syahdu dalam hati,
di tengah-tengah alunan melodi jangkrik berceloteh,
di antara getaran-getaran sayap nyamuk berterbangan,
di keramaian derap langkah manusia bertebaran,
Puisi malam,
Bulanpun mendengar nyanyian sunyiku,
Bintang juga ikut menari berarak-arak bergandengan,
Sayup-sayup angin menyusup perlahan dengan irama yang pasti,
Dapatkah kau saksikan?
Pertujukan malam yang sempurna,
Puisi malam,
Aku duduk di sini terpesona oleh sebuah keagungan,
Menyaksikan goresan demi goresan,
Untuk sebuah puisi malam,,
27 Januari 2008
Jumat, Februari 29, 2008
Jumat, Februari 15, 2008
Maafku di Penghujung sore
Kini, hanya tersisa maaf di penghujung sore
Setelah apa yang kulakukan padamu
Ku ubah kau dengan caraku
Tanpa sadar,
T’lah kugoreskan tinta hitam di lautan biru hatimu
Hingga kau miris karena keegoanku
Satu kata terucap….
Dengan harap, kau hapus kesalahanku
Biarkan ia tenggalam bersama matahari di ufuk barat
Karenanya, kuhanturkan maaf di penghujung sore
Agar kulihat senyummu di titian mentari pagi
Untukku,
Setelah apa yang kulakukan padamu
Ku ubah kau dengan caraku
Tanpa sadar,
T’lah kugoreskan tinta hitam di lautan biru hatimu
Hingga kau miris karena keegoanku
Satu kata terucap….
Dengan harap, kau hapus kesalahanku
Biarkan ia tenggalam bersama matahari di ufuk barat
Karenanya, kuhanturkan maaf di penghujung sore
Agar kulihat senyummu di titian mentari pagi
Untukku,
Langganan:
Postingan (Atom)